LABUAN BAJO – Hari ke-2 Kunjungannya di Kabupaten Manggarai Barat, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma melakukan rangkaian peninjauan aset Pemerintah Provinsi NTT yang berada di Labuan Bajo, pada Jumat (21/3/2025).
Pulau Purung di Desa Warloka, Kecamatan Komodo menjadi lokasi pertama peninjauan Aset Pemprov. NTT oleh Wagub Johni Asadoma yang didampingi Kepala BPAD Provinsi NTT, Alexon Lumba, Kepala Disparekraf Provinsi NTT, Noldy Pellokila, Kadis LHK Provinsi NTT, Ondy Christian Siagian dan Plt. Kadis Perhubungan Provinsi NTT, Mahadin Sibarani. B
erdasarkan laporan Kepala BPAD Provinsi NTT Alexon Lumba, sejak tahun 2023 Pulau Purung telah direncanakan sebagai lokasi pembangunan resort.
“Pembangunan ini dikerjasamakan oleh PT. Komodo Kawisata dan Pemerintah Provinsi NTT dengan pola kerja sama pemanfaatan selama 30 tahun. Namun hingga saat ini belum ada pembangunan apapun di kawasan tersebut,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut itu, Wagub Johni menyampaikan, “Kawasan ini memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Saya harap dilakukan pengawasan secara menyeluruh terkait rencana pembangunan resort. Jika tidak ada pembangunan maka perlu ditinjau lagi kerja sama dengan PT. Komodo Kawisata karena sudah melewati masa konstruksi. Hal ini sesuai dengan perjanjian bahwa jika hingga Agustus 2026 tidak ada pembangunan maka akan dilakukan pemutusan kontrak kerja sama,” jelasnya.
Selanjutnya, Wagub Johni Asadoma kemudian meninjau tanah dan bangunan eks Hotel Plago di Pantai Pede.
Menurut Alex Lumba, aset tanah dan bangunan tersebut tidak dimanfaatkan pasca pemutusan hubungan kerja dengan PT. Sarana Investama Manggabar (SIM) pada tahun 2021. Kemudian, sebagian lahan di sisi selatan Pantai Pede, digunakan tanpa izin oleh masyarakat untuk membuka lapak dan dijadikan lokasi perbaikan kapal.
Usai meninjau kawasan Pantai Pede dan berdialog dengan masyarakat sekitar, Wagub Johni Asadoma pada kesempatan tersebut menyampaikan, “BPAD Provinsi NTT dan Pemkab. Manggarai Barat agar melakukan penertiban pengelolaan aset bagi UMKM dan teknisi kapal di kawasan pinggir Pantai Pede yang beroperasi tanpa izin. Harapannya lahan kosong di Pantai Pede dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata baru guna peningkatan ekonomi bagi Pemprov. NTT,” urainya.
Melanjutkan kunkernya, Wagub Johni Asadoma kemudian memantau Terminal B di Desa Nggorang.
Plt. Kadis Perhubungan, Mahadin Sibarani melaporkan sejak 2017, terminal ini tidak difungsikan lagi dikarenakan masyarakat lebih tertarik menggunakan kendaraan travel dibandingkan bus.
Lebih lanjut, dirinya menyebutkan akan mengalih fungsikan 10 kios di kawasan terminal tersebut menjadi indekos untuk disewakan kepada masyarakat dan merencanakan pengembangan rest area.
Sejalan dengan hal tersebut, Wagub Johni mengharapkan pengembangan fasilitas rest area harus dimaksimalkan dan Ia mendukung rencana alih fungsi 10 kios menjadi kamar kos guna mendukung peningkatan PAD Pemprov. NTT.
Wagub Johni selanjutnya menuju gedung Incinerator Nggorang yang berkerjasama dengan PT. Wastec Internasional untuk memantau secara langsung pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Desa Nggorang, Kab. Manggarai Barat.
Untuk diketahui, bangunan dan peralatan Incinerator merupakan aset hibah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI kepada Pemprov. NTT.
Menutup rangkaian peninjauan Aset Pemprov. NTT tersebut, Wagub Johni Asadoma memimpin pertemuan bersama Kepala UPT Pendapatan Daerah Samsat Kab. Manggarai Barat, Anjas Pranda dan jajaran di Kantor Samsat Kab. Manggarai Barat dan juga berkesempatan meninjau beberapa fasilitas kantor tersebut diantaranya loket pendaftaran, loket pembayaran serta gudang arsip kantor tersebut.
Rangkaian kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan aset Pemprov. NTT secara optimal sehingga diharapkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat meningkat. *** (delegasi)