Categories: Pendidikan

Terkait Tunjangan Profesi Dialihkan Kepsek, Dua Guru SMA PGRI Larantuka Surati PGRI Flotim

LARANTUKA, DELEGASI.COM – Dua guru di SMA PGRI Larantuka Kabupaten Flores Timur, Leonardus Laka Kewuren dan Donatus Jagong membuat surat pengaduan ke PGRI Kabupaten Flores Timur.

Kedua guru senior ini seperti dilansir Pos kupang,  mengadukan nasibnya lantaran tak menerima tunjangan profesi guru tahun 2020/2021 dan tahun pelajaran 2021/2022.

Leonardus Laka Kewuren dan Donatus Jagong pada tahun pelajaran 2020/2021 diberi jam mengajar masing-masing hanya 4 jam.

Menurut mereka, hal itu merupakan tindakan sewenang-sewenang kepala sekolah karena tidak melibatkan mereka untuk membangun komunikasi bersama terkait kebijakan itu.

“Kami berharap organisasi PGRI Kabupaten Flores Timur yang menaungi para guru bisa memberikan advokasi dan mencari jalan keluar,” ujar Leonardus kepada wartawan, Minggu 29 Agustus 2021.

Ketua PGRI  Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian, mengaku sudah menerima surat aduan dua guru SMA PGRI Larantuka.

PGRI, kata dia, telah memberikan petunjuk agar kedua guru tersebut bertemu dengan pihak yayasan yakni YPLP  Kabupaten Flores Timur  yang memiliki kewenangan mengurus persoalan di sekolah.

“Setelah diarahkan bertemu dengan YPLP, namun tidak ada sinyal penyelesaian. Saya kembali arahkan mereka ketemu yayasan untuk bisa selesaikan karena mereka punya kewenangan untuk mengaturnya. Namun tidak ada solusi. Akhirnya, PGRI Kabupaten Flores Timur melalui keputusan bersama pengurus menyurati Kepala SMA PGRI Larantuka untuk silaturrahmi dari PGRI Kabupaten ke SMA PGRI Larantuka,” katanya.

Menurut dia, meski sudah menyurati resmi, namun agenda menjaring aspirasi terkait peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan guru itu tidak terlaksana, lantaran Kepala Sekolah SMA PGRI malah meninggalkan sekolah saat pengurus PGRI Larantuka tiba di sekolah.

“Kita coba hubungi kepala sekolah via telepon, tapi tidak direspon. Hingga pengurus PGRI Flores Timur meninggalkan sekolah, tidak ada satu kata konfirmasipun dari Kepala SMA PGRI Larantuka,” kata Maksi.

Wakil Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Egidius Demon Lema mengaku kecewa dengan tindakan Kepala SMA PGRI Larantuka.

Menurut Pengawas Dikdas Dinas PKO Kabupaten Flores Timur ini, nasib dua guru ini harus menjadi perhatian serius YPLP Kabupaten Flores Timur, YPLP NTT dan juga pusat.

“Kami segera membangun komunikasi dengan YPLP Kabupaten dan Propinsi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi NTT, juga Pengurus Besar (PB) PGRI di Jakarta,” kata Egidius.

//delegasi(pk/BBO)

 

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

PPMAN Prihatin Sikap Diskriminatif Polres Sikka dalam Penanganan Pidana Konflik Lahan

MAUMERE,DELEGASI.NET - Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara (PPMAN) menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap dugaan perlakuan diskriminatif…

7 jam ago

Selamat Datang Kembali, Bapa Suci!

VATIKAN - Moment penuh haru  terjadi pada hari ini, Minggu 23 Maret 2025  dialami oleh…

7 jam ago

PPMAN Tolak Kriminalisasi Advokat Pembela Masyarakat Adat dan Masyarakat Adat yang  Perjuangkan Hak atas Tanah

MAUMERE.DELEGASI.NET - Ketua Badan Pelaksana Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara (PPMAN) Syamsul Alam Agus menyatakan…

10 jam ago

Gubernur NTT dan DKI Bahas Peluang Investasi dan Bisnis, Pramono: Jakarta Siap Jadi Mitra

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan NTT semakin mempererat kerja sama di berbagai sektor…

10 jam ago

Paus Fransiskus akan Keluar Rumah Sakit Hari Minggu

VATIKAN, DELEGASI.NET - Paus Fransiskus dijadwalkan akan keluar dari rumah sakit pada hari Minggu, 23…

20 jam ago

Paus Fransiskus Akan Menyapa Umat Pada Hari Minggu

VATIKAN,DELEGASI.COM - Kabar yang menggembirakan datang dari Vatikan. Paus Fransiskus berencana  akan menyapa orang banyak…

1 hari ago