Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago saat Sidak di RSUD TC Hillers berincang-bincang singkat dengan keluarga pasien
MAUMERE,DELEGASI.NET – Hari pertama berkantor, Senin (3/3), Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago melakukan inspeksi mendadak di RSUD TC Hillers Maumere.
Dia datang sendiri, hanya didampingi Kepala Bagian Prokompi Setda Sikka Berto Wisu. Sidak Bupati Sikka ini sudah direncanakan sejak pagi hari setelah selesai apel kekuatan di halaman Kantor Bupati Sikka.
Bupati Sikka baru berkesempatan melakukan sidak usai Rapat Koordinasi bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Aula Baperida Sikka.
“Sebentar saya ke rumah sakit, tapi jangan bilang-bilang ke orang lain,” ujar Bupati Sikka kepada media ini di ruang kerjanya.
Bupati Sikka tiba di RSUD TC Hillers Maumere pada pukul 13.30 Wita. Dia langsung menuju Lantai 3. Direktur RSUD TC Hillers Dokter Clara Francis tidak berada di tempat.
Hanya terlihat KTU Avelinus Marianus. Dokter Clara Francis baru kembali ke RSUD TC Hillers pukul 13.35 Wita saat Bupati Sikka sedang berada di ruang Bagian Keuangan.
Bupati Sikka kurang lebih setengah jam berada di rumah sakit milik Pemkab Sikka itu. Dia mendatangi beberapa ruang kerja di Lantai 3. Sejumlah dokter dan pegawai tampak kaget melihat kehadiran Bupati Sikka. Sempat ada tanya jawab terkait tugas kerja.
Terlihat 2 dokter yang baru bertugas di RSUD TC Hillers Maumere. Bupati Sikka berikan apresiasi atas kemauan mereka mengabdi bagi masyarakat Kabupaten Sikka.
“Kita sama-sama baru. Semoga kita kerja yang baik untuk masyarakat,” ujar dia.
Bupati Sikka. Selesai dari Lantai 3, Bupati Sikka turun ke lantai dasar, melewati Apotik Kimia Farma. Dia sempat berbincang dengan keluarga pasien yang sedang antri menunggu pengambilan obat.
Bupati Sikka mencari tahu sudah berapa lama mereka antri. Ditemani Direktur RSUD TC Hillers Maumere, Bupati Sikka langsung mengunjungi sejumlah ruangan pasien. Tidak jauh berbeda, para tenaga kesehatan pun tampak kaget. Meski demikian mereka mengaku senang bisa bersalaman dengan orang nomor satu di Kabupaten Sikka.
“Senang sekali Bupati datang, kami bisa salaman, hanya tadi lupa foto bersama. Semoga datang terus, biar bisa tahu kondisi di sini,” demikian respon salah satu tenaga kesehatan.
Pada setiap ruangan, Bupati Sikka selalu menanyakan jumlah pasien yang sedang dirawat. Di salah satu ruangan, tenaga kesehatan tampak gugup menjawab karena tidak memiliki data pasien.
“Wah, bahaya ini kalau jumlah pasien saja tidak tahu,” kritik Bupati Sikka.
Selain mencari tahu data administrasi, Bupati Sikka juga berkesempatan mengunjungi pasien yang sakit.
Dia sempat mengajak obrol, menanyakan penyakit dan kondisi kesehatan, menanyakan pelayanan, dan mendoakan agar secepatnya sembuh. “Semoga cepat sembuh ya,” demikian Bupati Sikka kepada salah satu anak penderita demam berdarah dengue (DBD).
Manajemen
Sidak perdana di hari pertama, bukan sebuah kebetulan. Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago mengaku sangat berkepentingan melihat langsung kondisi rumah sakit tersebut.
“Pada beberapa waktu terakhir ini kinerja dan pelayanan di rumah sakit ini selalu jadi sorotan,” demikian alasan Bupati Sikka.
Tiga hal yang menjadi sorotan publik, menurut dia, yakni masalah ketiadaan dokter spesialis anestesi, pelayanan, dan manajemen. Bupati Sikka menyinggung masalah ketiadaaan dokter spesialis anestesi. Bagi dia, kondisi ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri.
“Tentu ini jadi PR buat kami,” jawab dia.
Begitu juga terkait pelayanan, menurut Bupati Sikka, sebagaimana obrolan singkat dengan sejumlah pasien, kesan dia, pelayanan berlangsung baik.
Meski demikian, kata dia, masalah pelayanan juga menjadi pekerjaan rumah. Dia lalu menyentil status RSUD TC Hilllers Maumere sebagai rumah sakit rujukan, malah sekarang terbalik karena harus merujuk ke rumah sakit lain.
“Vital sekali pelayanan kita untuk masyarakat. Kita yang dulunya sebagai tempat orang lain datang rujuk, malah kita yang rujuk, itu agak aneh. Padahal proses itu kan harusnya berkembang, pelayanan publik harusnya semakin hari semakin bagus, bukannya menurun. Ini jadi PR kami,” ujar dia.
Pekerjaan rumah yang menjadi fokus penting Bupati Sikka yakni persoalan manajemen. Dia kuatir keluhan akan manajemen justeru mengganggu pelayanan kepada masyarakat.
“Sudah tidak bagus kalau satu kesatuan rumah ini ada yang jalan A dan ada yang jalan B,” ungkap dia seolah memetakan konflik yang terjadi di dalam manajerial RSUD TC Hillers.
Karena itu, menurut Bupati Sikka, persoalan manajemen perlu diselesaikan secara bijaksana. Dia berencana akan duduk bersama semua pihak di RSUD TC Hillers Maumere untuk berdiskusi dan mencarikan jalan keluar atas semua persoalan manajemen di rumah sakit itu.
“Saya sudah sampaikan Ibu Direktur, mungkin tidak sampai seminggu dari sekarang saya akan minta secara resmi untuk kami bicarakan manajemen dan pengelolaan pelayanan di rumah sakit. Sehingga ke depan kita berharap tidak ada lagi masalah,” ujar dia.
Sebagaimana diberitakan media ini, RSUD TC Hillers Maumere menyimpan segudang masalah. “Bola panas” pun menggelinding menembus tembok sakral berwarna putih. Rumah sakit milik pemerintah daerah setempat ini sepertinya butuh serius perbaikan manajemen.
Kondisi ini terungkap dalam Rapat Kerja antara Komisi 1 DPRD Sikka bersama Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sikka Petrus Herlemus dan Direktur RSUD TC Hillers Maumere Dokter Clara Francis, Kamis (27/2) lalu.*** (Vicky da gomes)
MBAY, DELEGASI.NET – Ketua Komisi II DPRD NTT, Leonardus Lelo meminta pemerintah segera menyelesaiakan masalah…
KUPANG - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma mengunjungi bangunan Pasar Baru Lili di Desa Camplong,…
BORONG, DELEGASI.NET - Rumah milik Almarhum Piet Lapang, mantan Lurah Mandosawu di Mano Kecamatan Lambaleda Selatan ludes…