Selamat Datang Kembali, Bapa Suci!

VATIKAN – Moment penuh haru  terjadi pada hari ini, Minggu 23 Maret 2025  dialami oleh seluruh dunia yang terhubungan dengan  Poliklinik Agustino Gmelli, Roma, Paus Fransiskus muncul untuk pertama kalinya memberi salam dan memberkati tepat pada saat Doa Angelus seperti biasa.

Sekitar 3000 umat beriman yang hadir di alun-alun rumah sakit dan semua terhubung di media social, televise dan radio. Tepuk tangan meriah, teriakan “ Francesco… Francesco… menggema. Pada pukl 12.01 Paus Fransiskus muncul dengan kursi roda, melambaikan tangan dan berbicara menggunakan mikropon.

38 hari telah berlalu sejak 14 Februari 2025, ketika Paus Fransiskus meninggalkan Vatikan untuk dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Gemelli.

Minggu-minggu ini merupakan minggu yang penuh tantangan bagi seorang pasien berusia 88 tahun yang berjuang melawan pneumonia ganda . Laporan medis tidak meremehkan tingkat keparahan kondisinya, krisis yang dialaminya atau kompleksitas gambaran klinisnya.

Namun, selama ini, ia dikelilingi oleh curahan doa untuk kesembuhannya: doa pribadi, doa komunitas, rosario, dan perayaan ekaristi. Doa-doa tersebut tidak hanya datang dari umat katolik dan Kristen, tetapi juga dari orang-orang dari agama lain dan mereka yang tidak memiliki kepercayaan agama, yang mengirimkan pikiran dan harapan baik kepadanya. Untuk semua orang yang berdoa inilah, salam singkat hari ini diharapkan dan dibagikan.

Selama hari-hari penderitaan yang panjang ini, kami mendampingi Uskup Roma dalam roh. Kami menunggu, berdoa, dan tergerak ketika, pada tanggal 7 Maret 2025, Paus Fransiskus, dengan suaranya yang lemah, menjangkau umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus dan mereka yang terhubung di seluruh dunia, berterima kasih atas doa-doa mereka.

Kami diyakinkan pada Minggu malam, 16 Maret 2023, ketika, untuk pertama kalinya, kami melihatnya lagi—meskipun difilmkan dari belakang—ketika ia berdoa setelah memimpin Misa di kapel di lantai sepuluh rumah sakit.

Setelah berminggu-minggu penuh kekhawatiran tetapi juga kepercayaan dan penyerahan diri kepada kehendak Dia yang memberi kita kehidupan dan dapat memanggil kita kepada-Nya setiap saat, hari ini, kami telah melihatnya lagi.

Pada hari kepulangannya ke Vatikan, kami menerima berkatnya lagi. Dari kamar rumah sakitnya, Paus Fransiskus telah mengingatkan kita bahwa setiap saat dalam hidup itu berharga dan bahwa, setiap saat, kita dapat memintanya.

Ia telah menunjukkan kepada kita bahwa penderitaan dan kelemahan dapat menjadi kesempatan untuk kesaksian injili, sebuah kesaksian bagi Tuhan yang menjadi Manusia, menderita bersama kita, dan menerima pemusnahan di kayu salib.

Kita berterima kasih kepadanya karena telah berbagi bahwa, dari kamar rumah sakitnya, perang tampak lebih tidak masuk akal baginya; karena mengingatkan kita tentang perlunya melucuti dunia daripada mempersenjatainya kembali dengan mengisi gudang senjata dengan instrumen kematian baru; dan karena berdoa dan mempersembahkan penderitaannya demi perdamaian, yang masih sangat rapuh saat ini. Selamat datang kembali, Bapa Suci!*** (* /delegasi)

Sumber : Vatican News / Andrea Tornielli

Komentar ANDA?