Sebelum Meletus, Status Gunung Lewotobi Naik Menjadi Awas, Terjadi 117 Kali Gempa Vulkanik

MAUMERE,DELEGASI.NET – Gunung Lewotobi Laki-Laki kini naik status dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada Kamis (20/3) pukul 22.30 Wita. Kenaikan status ini terjadi 26 menit sebelum Gunung Lewotobi meletus pada 22.56 Wita.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Muhammad Wafid melalui siaran pers menjelaskan kenaikan status Gunung Lewotobi Laki-Laki berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental.

Hasil evaluasi  menunjukkan aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-Laki meningkat cukup signifikan, sehingga tingkat aktivitas dinaikkan dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas,” demikian keterangan Muhammad Wafid.

Dalam siaran pers tersebut, Muhammad Wafid juga membeberkan pengamatan visual dan kegempaan Gunung Lewotobi Laki-Laki dalam rentang waktu 13-20 Maret 2025.

Dia menyebut gunung api itu terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 21-31°C. Sementara tinggi kolom erupsi antara 1.000-2.500 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna kelabu.

Jenis gempa yang terekam selama periode 13-20 Maret 2025, yaitu 55 kali gempa letusan, 176 kali gempa hembusan, 67 kali gempa harmonik, 1 kali gempa tornillo, 5 kali gempa low frekuensi, 1 kali gempa vulkanik dangkal, dan 83 kali gempa vulkanik dalam.

Selain itu terjadi 13 kali gempa tektonik lokal, 46 kali gempa tektonik jauh, dan 3 kali getaran banjir, dan 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 3,7 mm

Pengamatan secara visual periode 13-20 Maret 2025, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki meningkat cukup signifikan, rata-rata tinggi kolom erupsinya 1.000 meter hingga 2.500 meter.

Pada periode ini gempa hembusan masih sama seperti periode sebelumnya dengan tekanan yang lemah hingga sedang. Sinar api di puncak terlihat terakhir pada tanggal 13 Maret 2025.

Hal ini mengindikasikan material pijar masih belum terdorong ke arah permukaan. Asap hembusan pada area sekitar puncak pada sisi barat laut yang membentuk seperti rekahan cenderung tipis-tebal sedangkan pada tembusan solfatara sisi timur laut dan barat daya terlihat tipis.

Adanya asap kawah (solfatara) ini disebabkan adanya zona alterasi (zona lemah), sehingga terlihat asap solfatara yang keluar dari area tersebut. Area tersebut dapat berpotensi terjadi directed blast (erupsi langsung searah) yang dapat terjadi ke arah barat laut-timur laut dan barat daya dari Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Gempa letusan pada periode ini masih sedikit meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini mengindikasikan masih adanya suplai magma yang dapat berpotensi menjadi erupsi.

Gempa harmonik jumlahnya masih fluktuatif seperti periode sebelumnya mengindikasikan vibrasi akibat pergerakan fluida (magma/gas/uap air) di bawah Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Pergerakan fluida ataupun pelepasan gas dari magma yang mengisi rekahan cenderung masih stabil namun masih berada pada kedalaman yang dangkal yang bergerak ke arah permukaan.

Dia juga menjelaskan terekam adanya gempa tornillo pada tanggal 16 Maret 2025 yang mengindikasikan adanya fluida yang mengisi rekahan pada area sesar sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki. Hal ini selaras dengan adanya sedikit kenaikan pada gempa tektonik lokal yang meningkat dari periode sebelumnya.

Gempa low frekuensi jumlahnya sedikit meningkat dibanding periode sebelumnya. Hal ini mengindikasikan masih terdapat aktivitas aliran fluida magma dari conduit menuju permukaan.

Gempa vulkanik dangkal mulai terekam pada tanggal 20 Maret 2025. Hal ini mengindikasikan aktivitas magma dalam kantung magma gunung api Lewotobi Laki-Laki intensitasnya meningkat dan menuju pada kedalaman yang dangkal. Gempa vulkanik dangkal sebelumnya terakhir terekam pada tanggal 12 Pebruari 2025.

Gempa vulkanik dalam jumlahnya naik sangat signifikan pada tanggal 19-20 Maret 2025. Hal ini mengindikasikan aktivitas magma dalam kantung magma gunung api Lewotobi Laki-Laki intensitasnya meningkat cukup cepat. Dengan peningkatan yang cepat ini mengarah pada erupsi yang kemungkinan lebih besar dari periode sebelumnya.

Gempa tektonik lokal dan tektonik jauh jumlahnya masih fluktuatif relatif sama dibanding periode sebelumnya. Gempa tektonik lokal yang terekam yang mempunyai hiposenter di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki kemungkinan mengindikasikan masih adanya suplai dari dalam yang lokasinya masih jauh dari tubuh Gunung Lewotobi Laki-laki.

Gempa tektonik lokal dan gempa tektonik jauh di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki berpengaruh pada aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki.

“Perlu diwaspadai apabila terjadi peningkatan tiba-tiba jumlah kedua jenis gempa tektonik ini, terutama gempa tektonik lokal yang akan berpengaruh pada tinggi letusan atau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki,” tulis Muhammad Wafid.

Pada periode ini getaran banjir meningkat, seiring bertambahnya intensitas hujan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki. Dia mengatakan material-material yang dikeluarkan dari hasil erupsi yang terendapkan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dapat berpotensi menjadi lahar apabila terjadi hujan lebat.

Pada 19 Maret 2025 terekam micro tremor menerus dengan amplitudo dominan 3,7 milimeter. Hal ini mengindikasikan adanya migrasi magma menuju permukaan yang kemungkinan berpengaruh pada tinggi erupsi pada tanggal 15 Maret 2025

“Pada 20 Maret 2025 kegempaan semakin meningkat, hingga pukul 18.00 Wita  kegempaan vulkanik mencapai 117 kali,” terang dia.

Dengan peningkatan status menjadi Level Awas, Muhammad Wafid juga menyampaikan rekomendasi yang perlu diperhatikan warga masyarakat dan pemerintah daerah setempat, termasuk juga institusi yang berkepentingan dengan urusan vulkanologi, mitigasi bencana dan geologi.

Pertama, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dan pengunjung/ wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dan 8 kilometer sektoral Barat Daya dan Timur Laut dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Kedua, masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Ketiga, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

Keempat, masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Kelima, pemerintah daerah setempat senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

Keenam, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Propinsi NTT dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Ketujuh, masyarakat, pemerintah daerah, dan instansi terkait dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Lewotobi Laki-Laki melalui aplikasi/website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id) dan media sosial @pvmbg_ (Facebook, Twitter, dan Instagram), serta website Badan Geologi (www.geologi.esdm.go.id).

Muhammad Wafid memastikan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki akan dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan.

Sebagaimana diketahui Gunung Lewotobi Laki-Laki adalah salah satu dari dua gunung api kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores Propinsi NTT. Gunung ini memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung api strato yang masih aktif.***(Vicky da Gomes)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Pemerintah Siap Bangun Hunian Tetap Untuk Korban Erupsi Lewotobi

JAKARTA - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena menyampaikan, pemerintahsiap bangun hunian tetap…

7 jam ago

Gunung Lewotobi Meletus, Getarannya  Hingga Larantuka

MAUMERE,DELEGASI.NET - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus dahsyat…

11 jam ago

Mendagri Puji Kekompakan Gubernur dan Para Kepala Daerah se- NTT

JAKARTA -  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengapresiasi kekompakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Lakalena dengan para…

11 jam ago

Perumahan, Program Prioritas Untuk Pengentasan Kemiskinan Di NTT

JAKARTA - Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dan jajaran Kepala Daerah se-NTT melaksanakan tatap…

12 jam ago

Gubernur Melki Laka Lena Genjot Pariwisata, Tour de NTT Disiapkan Jadi Event Kelas Dunia

JAKARTA - Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, bersama para Kepala Daerah se-NTT melakukan kunjungan…

12 jam ago

Gubernur Melki Laka Lena Genjot Pariwisata, Tour de NTT Disiapkan Jadi Event Kelas Dunia

JAKARTA,DELEGASI.NET - Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, bersama para Kepala Daerah se-NTT melakukan kunjungan…

12 jam ago