Sahabat Sebangku di Seminari Kisol: Melki Laka Lena, Si Cerdas yang Rendah Hati Itu Kini Jadi Gubernur NTT

KUPANG, DELEGASI.NET – Jelang pelantikan Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2024-2029, banyak harapan disampaikan berbagai pihak.

Namun, satu cerita menarik datang dari sosok yang pernah duduk sebangku dengan Melki di bangku SMP Seminari Pius XII Kisol, Manggarai Timur.Dialah Marselinus Anggur Ngganggus, ST, MT, yang kini menjabat sebagai Anggota DPRD NTT.

Saat ditemui diruang kerjanya, Marselinus—akrab disapa Cely—tersenyum lebar ketika mulai membuka lembaran kenangan masa sekolah bersama Melki di tahun 1989-1990.

Dua anak muda yang dipertemukan di Seminari Kisol. Melki datang jauh dari Kupang, sementara Cely berasal dari Ruteng.

Jarak kampung halaman mereka memang jauh, tetapi persahabatan mereka terjalin begitu dekat.

“Kami sebangku selama dua tahun. Melki itu anak yang cerdas, rendah hati, dan cepat akrab dengan siapa saja,” kata Cely mengenang.

Di usia belasan tahun, Melki sudah menunjukkan kecerdasannya. Dalam kelas, dia bukan hanya pandai menjawab soal-soal pelajaran, tapi juga kerap menjadi tempat teman-teman lain bertanya jika mengalami kesulitan.

Namun, kecerdasan Melki tak membuatnya menjadi sosok yang kaku atau eksklusif. Justru sebaliknya, Melki dikenal sangat periang, humoris, dan mudah akrab dengan siapa pun.

“Dia pendengar yang baik. Kalau kami teman-teman suka curhat soal apa saja , Melki selalu mendengar dengan sabar.

Dia juga suka bercanda, jadi suasana di asrama selalu hidup,” ungkap Celym

Menurut Cely, sifat Melki yang terbuka dan mudah bergaul membuatnya cepat diterima di lingkungan baru.

Sebagai anak dari Kupang yang jauh merantau ke Manggarai Timur, Melki berhasil membaur dengan teman-teman dari berbagai daerah di NTT yang bersekolah di sana.

“Kami waktu itu satu kelompok kecil di asrama. Karena Melki anak Kupang dan saya anak Ruteng, jadi kita cepat akrab. Kita saling bantu, saling jaga,” katanya.

Waktu berlalu, mereka berdua berpisah jalan setelah menyelesaikan pendidikan di Seminari Kisol. Melki melanjutkan perjalanan hidupnya hingga akhirnya kini terpilih menjadi Gubernur NTT, sementara Cely mengabdikan diri di bidang teknik hingga akhirnya duduk sebagai anggota DPRD NTT.

Namun, meskipun posisi keduanya kini berbeda—Melki sebagai eksekutif, Cely di legislatif—persahabatan itu tetap terjaga.

Bahkan, kedekatan mereka justru menjadi modal untuk membangun hubungan kerja yang sehat.

“Saya merasa tidak ada beban untuk mengkritik jika ada kebijakan yang keliru.Begitu pun sebaliknya, kalau saya melenceng, Melki pasti mengingatkan. Itu karena kami sahabat sejak dulu,” ujar Cely.

Sebagai sahabat lama, Cely meyakini Melki Laka Lena memiliki semua syarat untuk menjadi pemimpin yang bisa membawa NTT keluar dari jerat kemiskinan.

Cely mengakui, NTT masih termasuk provinsi termiskin ketiga di Indonesia. Namun, dengan kecerdasan, kerendahan hati, dan kemampuan membangun komunikasi dengan semua pihak, Melki diyakininya mampu memimpin perubahan besar.

“Orang cerdas itu bisa melihat jalan keluar. Tapi yang membuat saya yakin, Melki itu bukan hanya cerdas, dia juga punya hati untuk mendengar.

Itu yang membuat dia dekat dengan siapa saja, dan itu yang NTT butuhkan,” ucapnya dengan nada penuh harapan.

Cely juga menyinggung cara Melki melibatkan kaum muda, diaspora NTT, hingga mereka yang ada di luar negeri dalam upaya membangun daerah.

“Saya paham betul cara pikirnya. Karena sejak dulu, dia selalu melihat persoalan dengan jernih. Dia terbuka dengan masukan, dan selalu berusaha mencari solusi terbaik,” tambahnya.

Di akhir perbincangan, Cely menyampaikan satu pesan khusus untuk sahabat sebangkunya itu.

“Melki, tetaplah menjadi teman yang saya kenal di Seminari Kisol. Tetap jadi pribadi yang cerdas, rendah hati, mudah bergaul, dan murah senyum.

Kami di NTT butuh pemimpin seperti itu,” ucapnya, seolah menitipkan doa.

Persahabatan yang dimulai dari bangku kayu di Seminari Kisol itu kini memasuki babak baru.

Dua anak muda yang dulu saling mengisi di asrama kini sama-sama berjuang dari jalur berbeda demi satu tujuan, NTT yang lebih baik.

//delegasi(TIM)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Nakes di RS TC Hillers Maumere Kembali Demo Tuntut Uang Jasa Covid-19

MAUMERE, DELEGASI.NET - Sejumlah Tenaga Kesehatan (Nakes) RSUD TC Hillers Maumere, Selasa 18 Maret 2025…

1 jam ago

Komisi II DPRD NTT Minta Pemprov Segera Selesaikan Masalah Status Lahan di Balai Benih Hortikultura Nagekeo

MBAY, DELEGASI.NET – Ketua Komisi II DPRD NTT, Leonardus Lelo meminta pemerintah segera menyelesaiakan masalah…

2 jam ago

Wagub NTT Kunjungi Pasar Lili, Dibangun Tahun 2019 Belum Dimanfaatkan Pedagang

KUPANG - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma mengunjungi bangunan Pasar Baru Lili di Desa Camplong,…

3 jam ago

Menteri P2MI akan ke NTT Bahas Khusus Soal Pekerja Migran

JAKARTA – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, antusias menyambut kunjungan rombongan Gubernur…

4 jam ago

Gubernur Melki Bersama Kepala Daerah se- NTT  Kunjungi Kemen BP2MI, Bahas Solusi Migran

JAKARTA – Delegasi besar dari Nusa Tenggara Timur (NTT), dipimpin langsung oleh Gubernur Emanuel Melkiades Laka…

4 jam ago

Rumah Mantan Lurah Mandosawu Manggarai Timur Ludes Terbakar

BORONG, DELEGASI.NET - Rumah milik Almarhum Piet Lapang, mantan Lurah Mandosawu  di Mano Kecamatan Lambaleda Selatan ludes…

10 jam ago