Categories: NasionalSosbud

Pemerintah Buka 1 Juta Lowongan CPNS di 2021

JAKARTA, DELEGASI.COM – Pemerintah berencana membuka lowongan Calon Pegawai Penegri Sipil (CPNS) pada 2021 untuk posisi tenaga gurudan tenaga kesehatan. Bahkan, anggarannya pun sudah dipersiapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Hal ini disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo dalam pemaparannya di Rapat Kerja (Raker) Komisi II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/11/2020).

Tjahjo menjelaskan, kebijakan pengadaan ASN di 2021, pemerintah akan memberikan prioritas untuk pemenuhan tenaga guru, kesehatan dan teknis lainnya guna mendukung program pembangunan nasional. Sebab, 1,6 juta ASN di tenaga administrasi pun diberikan tanggung jawab sebagai guru dan tenaga kesehatan.

“Karena 1,6 juta ASN yang tenaga adminsitrasi itu banyak diberikan tugas sebagai guru, sebagai penyuluh kesehatan dan memang kebutuhan guru, perawat, bidan, dan dokter baik di Puskemas, pembantu atau rumah sakit rujukan sangat kurang sekali,” kata Tjahjo dalam paparannya.
Menurut Tjahjo, dengan adanya pandemi COVID-19, infrastruktur kesehatan menjadi skala prioritas pembangunan di tahun anggaran 2021, sehingga pemenuhan SDM-nya pun menjadi perhatian bersama untuk segera dipenuhi.

“Rapat kami antara Menpan RB, BKN, Mendagri, Menkeu, Menteri Pendidikan Nasional, selesai untuk pengadaan satu juta tenaga guru (dan nakes), anggaran juga sudah dipersiapkan oleh Menkeu,” katanya.

Politikus PDIP ini menambahkan, untuk kebijakan terkait kebutuhan ASN 2021, pihaknya sudah mengeluarkan surat yang isinya antara lain pengadaan 2020 ditiadakan, karena usulan pengadaan 2020 akan diakumulasikan pada usulan 2021.
“Mudah-mudahan anggaran tercukupi, kemudian batas akhir usulan pada Agustus 2020 melalui aplikasi e-formasi Kemenpan RB,” kata Tjahjo.

Tjahjo menambahkan, pihaknya ingin bahwa kebutuhan kementerian lembaga (K/L) dan daerah mengenai ASN itu ditekankan sesuai kebutuhan. Sehingga, kalau yang pensiun 10 tidak harus menerima 10 ASN.
“Karena dengan sistem e-government ini akan bisa kita mempraktiskan tata kelola pemerintahan ini,” katanya.

//delegasi(sindonews)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Wagub Johni Asadoma Dorong Pemuda Kristen jadi Agen Pembaharu

KUPANG- Wakil Gubernur (Wagub) NTT Johni Asadoma mendorong seluruh pemuda kristen agar menjadi agen pembaharuan…

8 jam ago

Gubernur Melki Sebut Ray Fernandes Salah Satu Putra Terbaik NTT

KEFAMENANU – Di sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Gubernur NTT, Emanuel Melkiades…

9 jam ago

Gubernur Melki Tinjau RSUD dan Dapur MBG di TTU

KEFAMENANU – Dengan mengusung spirit ”Ayo Bangun NTT !!”, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena mengawali…

9 jam ago

Cuaca Buruk, Pencarian Dua Korban Tenggalam di TTU Dihentikan Sementara

KEFAMENANU.- Pencarian korban kapal/lampara tenggelam hari pertama, Kamis (27/3/2025) baru berhasil menemukan tiga korban. Ketiga…

1 hari ago

Bayi Perempuan Ditemukan Warga di Kupang dalam Kardus Dekat Tempat Cuci Piring

KUPANG - Bayi berjenis kelamin perempuan dalam sebuah kardus bekas di dekat tempat cuci piring pada…

1 hari ago

KPA NTT dan Incsida IP Timor Leste Bakal Kendalikan Penyebaran HIV dan AIDS di Perbatasan

KUPANG - The National Institute for Combating of HIV-AIDS (Incsida,IP) Timor Leste bersama Komisi Penanggulangan…

1 hari ago