Categories: Sosbud

Ombudsman Pertanyakan Pemindahan Dokter Spesial ke Jakarta

Kupang, Delegasi.Com – Kepala Ombusman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Darius Beda Daton, mempertanyakan keputusan pemerintah provinsi yang mengizinkan pemindahan sebanyak tiga dokter sub spesialis di RSUD Prof Dr W.Z. Johannes Kupang ke Jakarta.
“Sangat disayangkan tiga dokter sub spesialis akan pindah dari RSUD Johannes Kupang ke Jakarta dan pemerintah provinsi memberikan izin pindah,” katanya  seperti dikuti Antara di Kupang, Sabtu (21/7/2019).

Ia mengatakan, para dokter tersebutsebelumnya mengikuti sekolah sub spesialis atas nama Provinsi NTT, namun setelah tamat justeru meninggalkan NTT.

Di sisi lain, kebutuhan tenaga dokter sub spesialis di RSUD W.Z Johannes sendiri belum sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan Kementerian Kesehatan yang kemudian berdampak pada penurunan kelas rumah sakit tersebut dari kelas B ke kelas C.

“Ini ironis, semestinya pemerintah provinsi lebih tegas untuk hal ini, dalam hal ini Dinas Kesehatan tidak memberikan izin pindah,” katanya.

Menurutnya, kebutuhan dokter sub spesialis di Kota Kupang maupun daerah lainnya di NTT sangat dibutuhkan karena masih sangat kurang sehingga berdampak merugikan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.

Ia mencontohkan, seperti pasien kanker kebidanan dan kandungan yang tidak bisa diobati di Rumah Sakit Siloam di Kota Kupang karena tidak memiliki dokter sub spesialis kanker maupun kemoterapi.

Darius menambahkan, pihaknya sedang melakukan kajian terkait jumlah dan kapasitas dokter di berbagai rumah sakit di NTT, namun belum selesai.

“Jika sudah rampung kami akan mengirim surat resmi ke para kepala daerah agar memenuhi jumlah dan kualifikasi dokter sesuai batas minimum yang ditetapkan Menteri Kesehatan,” katanya.

Ia menyarankan, perlu adanya skema kerja sama dari pemerintah daerah dengan rumah sakit lain di luar NTT untuk mendatangkan dokter spesialis dalam jangka waktu tertentu.

“Ini untuk upaya jangka pendek, seiring dengan ini perlu ada subsidi APBD untuk menyekolahkan putera-puteri daerah menjadi dokter spesialis,” katanya.

//delegasi(Ant/ger)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Cuaca Buruk, Pencarian Dua Korban Tenggalam di TTU Dihentikan Sementara

KEFAMENANU.- Pencarian korban kapal/lampara tenggelam hari pertama, Kamis (27/3/2025) baru berhasil menemukan tiga korban. Ketiga…

16 jam ago

Bayi Perempuan Ditemukan Warga di Kupang dalam Kardus Dekat Tempat Cuci Piring

KUPANG - Bayi berjenis kelamin perempuan dalam sebuah kardus bekas di dekat tempat cuci piring pada…

16 jam ago

KPA NTT dan Incsida IP Timor Leste Bakal Kendalikan Penyebaran HIV dan AIDS di Perbatasan

KUPANG - The National Institute for Combating of HIV-AIDS (Incsida,IP) Timor Leste bersama Komisi Penanggulangan…

16 jam ago

Wagub Johni Asadoma Buka Puasa Bersama Anak-Anak Panti Asuhan Attin

KUPANG- Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma menghadiri buka puasa bersama anak-anak Panti Asuhan Attin yang…

1 hari ago

Jenazah Mantan Bupati TTU dan Dua Korban Lainnya Ditemukan Tiga Mil dari Lokasi Kapal Tenggelam

KEFAMENANU - Mantan bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Fernandez ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.…

1 hari ago

Dua Korban Tenggelam Bersama Mantan Bupati TTU Masih dalam Pencarian

KEFAMENANU - Dua pria korban tenggelam bersama mantan bupati Timor Tengah Utara (TTU) masih dalam proses…

1 hari ago