JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, menegaskan , sektor pertanian menjadi harapan besar dalam membuka lapangan pekerjaan dan mengentaskan kemiskinan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Andi Amran Sulaiman menegaskan Pemerintah Provinsi NTT menyiapkan pencetakan lahan baru, juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada swasembada pangan nasional.
“Pencetakan lahan sawah dan ladang jagung ini adalah kunci swasembada. Selain meningkatkan produksi pangan, program ini juga akan menggerakkan perekonomian masyarakat,” sebut Mentan Amran
Demikian disampaikan dalam audiensi bersama Gubernur NTT Emanuel Malkiades Laka Lena didampingi sang Istri Asty Laka Lena dan para bupati se-NTT di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) jakarta, Jumat (22/03/2025).
Mentan Amran melihat potensi besar NTT sebagai wilayah agraris yang didominasi sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Masalah utama yang harus segera diatasi adalah ketersediaan air dan kesiapan lahan.
Pemerintah pusat akan mendukung penuh pengembangan sektor pertanian di NTT, termasuk pemetaan lahan potensial, perbaikan irigasi, serta penyediaan alat dan sarana produksi pertanian, tambah Aman.
Gubernur NTT Melki Laka Lena menyatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten serta dinas terkait untuk mengidentifikasi lahan potensial. Tak hanya itu, Pemprov NTT juga berencana membentuk Satgas Pangan khusus guna mempercepat realisasi program ini.
“Ini adalah kesempatan besar bagi NTT untuk bangkit sebagai daerah penghasil pangan utama. Kami akan bekerja sama dengan semua pihak dan memastikan program ini berjalan dengan sukses. Dalam waktu dekat kami akan melaporkan ke Pak Menteri,” tegas Gubernur Melki.
Disebutkan Gubernur Melki Laka Lena, Pembangunan pertanian di NTT akan menjadi focus Pemprov yang digarap Bersama semua Kabupaten. “Tidak boleh ada ego sektoral atau ego kedaerahan berbasis Kabupaten,” ujarnya.
Untuk diktehaui, luas lahan Pertanian di NTT, menurut data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, luas lahan sawah fungsional di NTT mencapai 155.000 hektar, sementara luas lahan jagung sekitar 102.000 hektar.
Program Penanaman Jagung; Sebagai bagian dari upaya mendukung swasembada pangan nasional, pada Januari 2025, NTT turut serta dalam program “Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektare” yang dilaksanakan di berbagai wilayah, termasuk Desa Baumata Utara, Kabupaten Kupang.
Tantangan Cuaca: NTT menghadapi tantangan iklim seperti fenomena El Niño yang dapat menggeser musim tanam dan mengancam produksi jagung. Pada tahun sebelumnya, jagung yang menjadi tanaman andalan masyarakat Sikka, NTT, terancam gagal panen akibat terdampak El Niño.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan data dan program strategis, diharapkan program cetak sawah dan ladang jagung ini dapat menjadi tonggak baru bagi NTT dalam mewujudkan ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.*** (delegasi/Biro Adpim Setda NTT)