JAKARTA – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, terus mengambil langkah strategis guna mempercepat investasi di daerahnya. Dalam pertemuan dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta pada Jumat (21/3/2025).
Dalam pertemuan itu, Gubernur NTT mengusulkan pembentukan gugus tugas khusus yang bertujuan untuk memperkuat iklim investasi di NTT.
“NTT masih berada dalam tahap awal pengembangan investasi, sehingga diperlukan pendampingan dalam berbagai aspek, mulai dari peningkatan pemahaman aparatur sipil negara (ASN) hingga promosi potensi daerah kepada investor,” ungkap Melki.
Dibawah ini adalah beberapa upaya untuk mempercepat realisasi investasi. Melki memberikan tiga utama poin yang akan menjadi landasan kerja gugus tugas tersebut:
- Menciptakan regulasi yang mendukung dan mempermudah perizinan bagi investor.
- Membangun kolaborasi dengan perguruan tinggi serta lembaga riset untuk menarik investasi berbasis penelitian.
- Memperluas promosi potensi daerah agar dapat menjangkau investor dari tingkat nasional hingga internasional.
“Kami siap membuka peluang investasi seluas-luasnya dan berharap dapat menarik investor yang memiliki visi besar bagi perkembangan NTT,” ujar Gubernur Melki.
Merespons inisiatif ini, Sekretaris Kemeninveshil/BKPM, Heldy Satrya Putera, menyatakan dukungan penuh dari pemerintah pusat. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera membentuk gugus tugas serta menjadikan ASN di PTSP daerah sebagai mitra strategis dalam mendorong investasi.
Selain itu, Kemeninveshil/BKPM juga berencana menggandeng perguruan tinggi yang memiliki keahlian dalam investasi dan hilirisasi, serta sedang menjajaki peluang kerja sama dengan investor asal India untuk pengembangan industri rumput laut di NTT.
“NTT memiliki potensi besar di sektor rumput laut, garam, hingga mangan. Jika dikelola dengan optimal, sektor-sektor ini dapat menjadi daya tarik utama bagi investor,” jelas Heldy.
Ia juga menekankan bahwa peran pemerintah daerah sangat penting dalam menciptakan kebijakan yang ramah investasi, termasuk pemberian insentif yang menarik bagi pelaku usaha.
“Pemerintah daerah perlu menyediakan kebijakan yang mendukung kemudahan berusaha. Insentif yang tepat akan menjadi magnet bagi investor untuk masuk dan mengembangkan industri di NTT,” tambahnya.
Dengan langkah konkret ini, NTT semakin siap menjadi salah satu pusat investasi utama di kawasan Indonesia Timur.*** (delegasi/ Biro Adpim Setda NTT)