KUPANG,DELEGASI.NET – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengecam keras aksi keji yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang menewaskan seorang guru asal daerah ini.
Gubernur Melki mengungkapkan keprihatinannya atas insiden tragis tersebut. Sejak menerima kabar pada Sabtu malam, dirinya langsung berkomunikasi dengan berbagai pihak di Papua dan Jakarta untuk memastikan kondisi yang sebenarnya.
Sebelumnya Gubernur Melki mengajak seluruh peserta apel ASN Lingkup Pemprov NTT untuk menundukkan kepala, seraya memanjatkan doa bagi para korban khususnya yang berasal NTT yang mengalami tindak kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3/2025) silam.
“Kita dikejutkan dengan berita duka dari Papua. Ada keluarga besar NTT yang menjadi korban dalam situasi konflik di Papua, sehingga mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka,”katanya.
Untuk itu,sambung Gubernur Melki , pada kesempatan pertama saya mengajak kita semua untuk menundukkan kepala, mengheningkan cipta dan berdoa bagi arwah Ibu Rosalia Sogen, yang merupakan seorang Guru asal Flores Timur yang telah gugur dalam tugasnya mendidik anak bangsa yang ada di Papua. Juga kita doakan bagi kesembuhan saudara-saudara kita tenaga pendidik dan tenaga kesehatan lainnya yang mengalami luka berat agar segera diberi kesembuhan dan pulih kambali,
“Sebagai kepala daerah, saya sangat prihatin. Apalagi, saya sudah cukup mengenal situasi di Papua, termasuk banyak warga NTT yang bekerja dan mencari nafkah di sana. Ini menyentuh hati saya karena yang menjadi korban adalah warga NTT,” ujarnya.
Menurutnya, komunikasi intensif telah dilakukan baik secara terbuka maupun tertutup dengan tokoh masyarakat, aparat keamanan, serta pihak-pihak terkait untuk menjamin keselamatan warga NTT di Papua.
“Saya sudah berkoordinasi dengan pihak TNI, baik yang bertugas di Papua maupun di Mabes TNI di Jakarta. Saya berterima kasih kepada aparat keamanan yang bergerak cepat dalam merespons situasi ini,” tambahnya.
Gubernur Melki juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengupayakan pemulangan jenazah korban ke kampung halamannya di Flores Timur.
“Tadi pagi saya sudah berkomunikasi dengan Bupati Flores Timur dan sejumlah tokoh NTT di Jayapura untuk mengatur pemulangan jenazah secepat mungkin. Warga NTT di Papua saat ini turut membantu proses tersebut,” jelasnya.
Di tengah situasi ini, Gubernur Melki mengimbau semua pihak untuk tetap tenang dan menjaga perdamaian.
“Saya telah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh Papua yang saya kenal untuk meredam situasi agar tidak ada lagi kekerasan yang menimpa warga sipil, khususnya warga NTT yang bekerja di Papua,” tegasnya.
Ia menegaskan, warga NTT yang bekerja di Papua telah berkontribusi secara positif dan tidak pernah terlibat dalam konflik.
“Kita semua berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Mari kita jaga keamanan dan persaudaraan di tanah Papua,” pungkasnya.*** (delegasi)