ISTIMEWA
SEBA, DELEGASI.COM – Masalah air bersih merupakan masalah klasik di Kabupaten Sabu Raijua. Jeritan warga akan sulitnya air bersih, terlebih di musim kemarau, seolah menjadi cerita pilu yang tak pernah berujung.
Di satu sisi, rendahnya curah hujan memang mengakibatkan minimnya ketersediaan sumber air baku permukaan. Namun di sisi lain, pemerintah sebagai pelayan masyarakat, tidak boleh menjadikan persoalan ini sebagai alasan klasik.
Atas dasar inilah, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua, Orient Riwu Kore dan Thobias Uly (Paket IE RAI) menyiapkan beberapa langkah strategis untuk menuntaskan persoalan air bersih di kabupaten yang dijuluki pulau sejuta lontar itu.
Thobias Uly mengatakan, IE RAI akan berusaha mengatur dan mengelola sumber-sumber air bersih yang ada saat ini dengan baik dan profesional, sehingga bisa didistribusikan kepada masyarakat secara gratis atau dijual dengan harga yang murah. “Distribusi bantuan air bersih secara gratis atau dengan harga yang murah, akan diumumkan terbuka kepada masyarakat. Pembagiannya pun tidak pilih-pilih, tetapi harus adil dan merata,” sebut mantan Penjabat Bupati Sabu Raijua saat diwawancara belum lama ini.
IE RAI, lanjut Thobias, juga akan membangun embung serta bak-bak penampung di lokasi yang tepat. Sedangkan untuk jangka panjang, program reboisasi atau penghijauan kembali harus dilakukan agar bencana kekeringan di Sabu Raijua tidak menjadi lebih parah di masa depan.
Sementara itu, Calon Bupati Sabu Raijua, Orient P. Riwu Kore mengatakan, IE RAI akan menggunakan segala cara untuk menuntaskan masalah air bersih di musim kemarau. Salah satunya adalah dengan menggunakan hydro panel, sebuah teknologi canggih yang bisa mengubah uap panas menjadi air bersih. “Alat ini tidak menggunakan listrik, karena langsung menggunakan cahaya matahari. Sistem kerjanya hampir mirip surya panel. Bedanya, surya panel mengolah energi matahari menjadi energi listrik. Sedangkan hidro panel mengubah uap panas menjadi air,” jelas Orient.
Orient mengaku, selama masa kampanye, banyak orang bertanya bagaimana alat ini bisa didatangkan dari Amerika. Bahkan ada calon kepala daerah yang tidak yakin alat ini bisa didatangkan dari Amerika karena alasan pembiayaan.
“Untuk mengatasi persoalan mendasar masyarakat, kami sangat optimis alat ini bisa didatangkan. Jika APBD kita tidak mampu membiayainya, kami akan membangun jaringan dengan LSM di luar negeri agar alat ini bisa didatangkan secara gratis,” ungkap Orient.
//delegasi(*/Tim)
KEFAMENANU.- Pencarian korban kapal/lampara tenggelam hari pertama, Kamis (27/3/2025) baru berhasil menemukan tiga korban. Ketiga…
KUPANG - Bayi berjenis kelamin perempuan dalam sebuah kardus bekas di dekat tempat cuci piring pada…
KUPANG - The National Institute for Combating of HIV-AIDS (Incsida,IP) Timor Leste bersama Komisi Penanggulangan…
KUPANG- Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma menghadiri buka puasa bersama anak-anak Panti Asuhan Attin yang…
KEFAMENANU - Mantan bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Fernandez ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.…
KEFAMENANU - Dua pria korban tenggelam bersama mantan bupati Timor Tengah Utara (TTU) masih dalam proses…