Categories: Hukrim

Bentrokan di Adonara Tengah, Flores Timur-NTT, Polisi Tangkap Tujuh Pelaku.

Larantuka, Delegasi.Com— Pasca bentrokan antarkelompok pemuda Desa Wewit dengan Desa Nuba Lema Dua di Kecamatan Adonara Tengah, Kamis (6/6/2019) pagi, Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli, S.H dan Polres Flores Timur, menggelar pertemuan dengan para kepala desa dan kepala kampung di Nuba Lema .

“Kemarin sore, saya terlibat intens dialog dengan para kepala desa di wilayah itu, tuan tanah/kepala kampung wilayah Nubalema, ketua-ketua suku wilayah Nubalema meliputi tiga desa dan lima kampung adat, Desa Nubalema, Nubalema Dua dan Oesayang. Kami berembuk dengan metode Lamaholot “kakan keru,arin baki” (kekeluargaan adat),” kata Agus Boli, Jumat (7/6/2019) sore, dikuip Pos Kupang.

Pertemuan ini, menurut Agus Boli, menghasilkan kesepakatan warga Nuba Lema Dua menahan diri tidak melakukan aksi balasan ke Desa Wewit. Namun, syaratnya pelaku pengeroyokan yang menewaskan seorang warga Desa Nuba Lema Dua ditangkap dan diproses hukum.

Menurut Agus Boli, permintaan ini didengar Kapolsek Adonara Barat, Danramil dan Camat Adonara Tengah yang ikut urung rembuk adat itu.

Pak Kapolres Flotim yang hadir saat itu memerintahkan personilnya menangkap sekitar tujuh sampai delapan pelaku yang diduga terlibat pengeroyokan.

“Ini bisa mengobati perasaan luka hati keluarga korban yang meninggal dan keluarga korban yang luka-luka,” kata Agus Boli.

Agus Boli, mengakui juga telah berbicara dengan tuan tanah/kepala Lewo Nubalema, Wasis agar menjaga situasi tenang,biarkan proses hukum berjalan. Tetapi seremoni adat Lamaholot “Nayuh Baya” (perjanjian damai secara adat) yang dimeteraika dengan darah hewan akan dilakukan.

Menurut Agus Boli, ritual adat ini dilakukan agar di masa datang tidak lagi terjadi perang antarkampung di dua desa itu. Hukum adat Lamaholot, Nayuh Bayah, kata Agus Boli, efektif menyelesaikan konflik yang tengah terjadi dan mencegah konflik di masa datang.

“Saya dorong penyelesaian hukum adat Lamaholot ini dilaksanakan menciptakan upaya perdamaian jangka panjang. Proses hukum kepada pelaku jalan terus,” imbuh Agus Boli.

Kapolres Sikka, AKBP Rickson Situmorang, S,IK,mengatakan 34 personil BKO Polres Sikka diutus ke Kecamatan Adonara Tengah, menjaga desa itu pasca bentrokan antarpemuda Desa Wewit dan Nuba Lema Dua, Kamis (6/6/2019).

“Masih kondusif suasana. Pasukan tetap siaga dalam kondisi apapun,” kata Kapolres Sikka, AKBP Rickson Situmorang,S.IK, Jumat (7/6/2019) di Maumere.

Bentrokan ini mengakibatkan seorang warga meninggal dunia dan tiga orang lain mengalami luka-luka, bermula dari perselisihan antarkelompok anak muda Rabu (5/6/2019) sore.

Saling lempar batu menyebabkan jatuhnya korban dari kelompok anak muda Desa Nuba Lema Dua. Korban dirujuk ke RS Larantuka dan meninggal dunia ini, Kamis pagi memicu bentrok antara orang muda dari kedua desa.
//delegasi(PK/hermen)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

BPOM Dukung Program Satu Desa Satu Produk, Siap Buka UPT di Tiap Kabupaten

JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) siap mendukung program “One Village One Product” dari…

4 jam ago

128 Kecamatan di NTT Belum Terhubung Fiber Optik

JAKARTA - Sebanyak 208 kecamatan di NTT masih belum terhubung dengan fiber optik. Ini bukan…

7 jam ago

Kemendukbangga Jalin Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Untuk Tangani Stunting di NTT

JAKARTA – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) akan bekerja sama dengan lintas sektor kementerian serta…

7 jam ago

KPU Kota Kupang Kembalikan Sisa Dana Pilkada

KUPANG- Komisi Pemlihan Umum (KPU ) Kota Kupang, NTT akan mengembalikan sisa dana hibah Pilkada…

8 jam ago

Wali Kota Kupang Beri Penghargaan Untuk Para Juara Kompetisi Abacus

KUPANG - Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, bersama Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova…

8 jam ago

Wakil Wali Kota Terima Audiensi PT Jamkrindo Cabang Kupang

KUPANG - Wakil Wali Kota Kupang, Serena Cosgrova Francis, , menerima audiensi dari jajaran PT.…

8 jam ago