Categories: Internasional

20 Pesawat Kargo Militer Angkut 400 Tentara Rusia Mendarat di Armenia

YEREVAN, DELEGASI.COM – Lebih dari 400 pasukan penjaga perdamaian Rusia dan peralatan mereka telah berhasil diangkut ke ibu kota Armenia, Yerevan. Mereka kemudian akan melanjutkan perjalanan ke garis gencatan senjata dengan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

Gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan mulai berlaku pada Selasa tengah malam waktu Moskow. Sejauh ini, 20 pesawat angkut militer Il-76 telah mendarat di Yerevan, membawa lebih dari 400 anggota Brigade Penjaga Perdamaian ke-15 beserta perlengkapannya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi pada Rabu (11/11/2020) malam bahwa konvoi militer pertama sudah dalam perjalanan untuk mendirikan pos pengamatan di sepanjang garis kontak dan koridor Lachin, jalan penghubung antara Nagorno-Karabakh dan Armenia seperti dilansir dari Russia Today.
Di bawah ketentuan kesepakatan damai, 1.960 tentara Rusia dan ratusan kendaraan akan menggantikan pasukan Armenia di Nagorno-Karabakh.

Pasukan tersebut adalah bagian dari Brigade Senapan Bermotor ke-15, yang ditunjuk sebagai penjaga perdamaian dari Distrik Militer Pusat. Pos komando mereka akan berada di Stepanakert, ibu kota daerah Nagorno Karabakh.

Kesepakatan gencatan senjata yang terjadi pada Selasa kemarin seharusnya mengakhiri enam minggu pertempuran atas wilayah yang disengketakan itu, di mana pasukan Azerbaijan telah membuat kemajuan signifikan ke wilayah yang dikuasai oleh etnis Armenia sejak 1994. Nagorno-Karabakh adalah daerah kantong etnis Armenia yang memisahkan diri dari Azerbaijan pada tahun 1991, selama runtuhnya Uni Soviet. Konflik tersebut sebagian besar telah membeku selama beberapa dekade hingga berkobar lagi pada akhir September lalu.

Penjaga perdamaian Rusia akan bertahan setidaknya selama lima tahun. Putin mengatakan mereka akan ditempatkan di sepanjang garis depan di Nagorno-Karabakh dan di koridor antara wilayah tersebut dan Armenia.

Pertempuran di Nagorno Karabakh telah menimbulkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas, dengan Turki mendukung sekutunya Azerbaijan, sementara Rusia memiliki pakta pertahanan dengan Armenia dan pangkalan militer di sana.

Azerbaijan mengatakan sejak 27 September merebut kembali sebagian besar tanah di dan sekitar Nagorno-Karabakh yang hilang dalam perang 1991-1994 yang menewaskan sekitar 30.000 orang dan memaksa lebih banyak lagi dari rumah mereka.

//delegasi(Sindonews)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Akhirnya, Ayah dan Anak Rekan Mantan Bupati TTU Ditemukan

KEFAMENANU - Mus Bani dan Boy Bani, ayah dan anak rekan mantan bupati Timor Tengah…

54 detik ago

Wagub Johni Asadoma Dorong Pemuda Kristen jadi Agen Pembaharu

KUPANG- Wakil Gubernur (Wagub) NTT Johni Asadoma mendorong seluruh pemuda kristen agar menjadi agen pembaharuan…

8 jam ago

Gubernur Melki Sebut Ray Fernandes Salah Satu Putra Terbaik NTT

KEFAMENANU – Di sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Gubernur NTT, Emanuel Melkiades…

9 jam ago

Gubernur Melki Tinjau RSUD dan Dapur MBG di TTU

KEFAMENANU – Dengan mengusung spirit ”Ayo Bangun NTT !!”, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena mengawali…

9 jam ago

Cuaca Buruk, Pencarian Dua Korban Tenggalam di TTU Dihentikan Sementara

KEFAMENANU.- Pencarian korban kapal/lampara tenggelam hari pertama, Kamis (27/3/2025) baru berhasil menemukan tiga korban. Ketiga…

1 hari ago

Bayi Perempuan Ditemukan Warga di Kupang dalam Kardus Dekat Tempat Cuci Piring

KUPANG - Bayi berjenis kelamin perempuan dalam sebuah kardus bekas di dekat tempat cuci piring pada…

1 hari ago